Mitra News Sukabumi – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Umat Islam (PUI) Kota Sukabumi memperingati Milad PUI ke -107 dan Muktamar ke -15 Tahun 2024 dengan mengusung tema “Membangun Kemandirian, Memajukan Indonesia”. Sabtu (21/12/2024) berlangsung di Pondok Pesantren Syamsul’ulum Gunungpuyuh Kota Sukabumi
Acara ini dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Sukabumi H. Deden Solehudin, Pimpinan Yaspi Syamsul’ulum Kota Sukabumi, Hj, Neni Fauziah, Ketua umum DPD PUI Kota Sukabumi, Baden Badrudin, Ketua Dewan Pertimbangan Daerah PUI Kota Sukabumi, H. Munandi Saleh, Ketua Dewan Syari’ah Daerah PUI Kota Sukabumi, H. Mukhtar Ubaidillah, Ketua Dewan Pakar Daerah PUI Kota Sukabumi, Rahmat Purnama dan Para Jama’ah PUI Kota Sukabumi
Ketua umum DPD PUI Kota Sukabumi Baden Badrudin menyampaikan. Untuk harapan ke depan bahwa dari bulan ini, PUI lebih maju karena kita memiliki beberapa lembaga, beberapa pesantren yang perlu kita bina, perlu kita tingkatkan, Inzallah bahwa Kota Sukabumi kedepan kita akan galakan ta’lim islah selama sebualan sekali paling minimal, Untuk kegiatan ini nanti akan dilaksanakan di DPD PUI Kota Sukabumi, di pesantren-pesantren binaan PUI
“Diharapkan bahwa jama’ah PUI semakin lebih mencintai akan PUI kemudian juga memiliki rasa tanggung jawab untuk kemajuan PUI dan juga untuk kemajuan Kota Sukabumi kemajuan Jawa Barat dan juga nasional”. Ungkapnya
Baden beserta pengurus PUI Kota Sukabumi mengucapkan selamat milad PUI yang ke 107 yang jatuh pada tanggal 21 Desember 2024 dan Muktamar ke – 15, Mari membangun kemandirian, Memajukan Indonesia
Di kesempatan yang sama Ketua Dewan Pertimbangan Daerah PUI Kota Sukabumi, H. Munandi Saleh menambahkan. Milad PUI ke 107 adalah merupakan kebangkitan PUI untuk 100 tahun kemudian, jadi kebangkitan yang kedua
“Jadi 100 tahun kebelakang itu adalah PUI dengan lahirnya tokoh-tokoh yang luar biasa ada KH. Ahmad Sanusi, Mr Syamsudin, H. Dr. Abu Hanifah yang semuanya menjadi petinggi bangsa ini
Lanjut Munandi Saleh menjelaskan. Dulu Mr. Syamsudin pernah menjadi Wakil perdana menteri 1, pernah menjadi menteri perdagangan sehingga di akhir hidupnya dia menjadi duta besar di Pakistan sampai meninggal dunia, juga Abu Hanifah selain di Sukabumi pernah jadi Direktur Santa Lidwina Rumah Sakit Bunut serta pernah menjadi ketua Komite Nasional Daerah (KNID) selanjutnya dia ke Jakarta menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan dan terakhir dia adalah duta besar di negara Brazil.
“Itu adalah salah satu produk dari pada AI sehingga mengantarkan kader-kader AI yang menjadi PUI itu Fusi dengan perikatan umat Islam di Majalengka mengantarkan kader-kadernya menjadi tokoh nasional”. Tuturnya
“Nah Kebangkitan yang kedua itu harus kembali seperti itu, Jadi baru 7 tahun di abad ke-2 mudah-mudahan sebagai motivasi dan energi baru sehingga PUI menjadi sebuah organisasi bukan hanya besar di Jawa Barat tapi bisa juga besar di Indonesia seperti layaknya saudaranya yang lain seperti Muhammadiyah dan NU serta ormas islam yang lainnya”. Pungkasnya
Peliput : Sun