MitranewsSukabumi - Sejumlah siswa Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Nurul Huda terpaksa menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) di teras atau pekarangan rumah warga tidak di perhatikan pemerintah setempat maupun pemerintahan pusat padahah sangat di butuhkan para warga Banyurmi
Pasalnya, gedung sekolah yang memiliki 4 lokal ruang kelas yang terletak di Kampung Citempuan RT 01 RW 09 Desa Banyuresmi, Cigudeg, Kabupaten Bogor , provinsi Jawa barat kondisi gedung sekolah sudah rusak.parah sudah tidak layak lagih di tempat para Siwa padahal siwanya sudah begituh banyak total Siwa ada 232 Siwa ruang kelas hanyah memilik 4 ruanga denga kondisi sekolahan sudah ga layak pak di hawatirka para warga mengancam kesalamatan para Siwa
Kondisi tersebut sudah berangsur belasan tahun, padahal sekolah itu satu satunya sekolah yang banyak diminati. Bahkan masyarakat desa tetangga pun mendidik anaknya ke sekolah tersebut.
Menurut Kepala Sekolah MI Nurul Huda Cucu Solahudin, keterbatasan ruang kelas membuat beberapa murid terpaksa harus berkegiatan belajar dengan cara ngampar di teras bahkan pekarangan rumah warga. harapan warga sekolahan ini minta di perhatikan pemerintahan setempat maupun pemerintahan pusat jangan sampi sekolahn ini abruk menelan korban jiwa
“Dengan jumlah murid 232 siswa, kalau empat lokal ruang kelas ya ini kurang, di sekat-sekat sama kita jadinya,” katanya, Senin (28/11/22).
Dia pun mengaku prihatin, karena murid tidak fokus dalam mengemban ilmu pendidikan. Selain itu diakuinya, para guru pun mengalami kerepotan saat mengajar.
“Kasian sama anak-anak dan guru juga lumayan kerepotan saat mengajar kalau terus-terusan kelas rangkap sehingga ngajarnya tidak fokus begitupun dengan siswa-siswi,” ucapnya.
“Kegiatan belajar mengajar pun ada di rumah warga kemudian di pekarangan itu terpaksa kita lakukan untuk memfasilitasi para murid,” tambahnya.
Dalam hal itu, pihak sekolah telah berupaya mengajukan ke pemerintah, baik Kementerian Agama dan Departemen Agama (Depag) hingga Provinsi Jawa Barat.
“Kita sudah berupaya mengajukan pertama Kementerian Agama baik ke Kabupaten maupun ke provinsi, bahkan di musrembang desa sudah disampaikan,” paparnya.
Mirisnya bangunan itu sejak 2005 hingga saat ini belum pernah mendapatkan bantuan. “Karena ini sudah urgent sudah ditunggu ada perbaikan mupun penambahan ruang. Tentu kita berharap ingin secepatnya ada bantuan, baik dari pemerintah maupun donatur,” katanya.
Sementara Kasi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Cigudeg Titin Sumarni turun langsung mengecek kondisi bangunan tersebut. Dalam kunjungannya itu dia mengaku miris melihat kondisi bangunan yang cukup mengkhawatirkan.
Saat ini kita melihat langsung dan ini sangat miris, meski berada di pelosok, karena ini kan tempat belajar ana ana dan pendidikan sehingga hingaga mejadi anak bangsa seharusnya di perhatikan para pemerntah maupun dari dinas pendidikan
Dia akan berupaya untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait. “Mudah-mudahan nanti ini ada titik terang. Kita akan cepat melakukan koordinasi, karena ini madrasah. Jadi bukan ke Disdik (Dinas Pendidikan),”